VIVA.co.id - Enam tokoh dari berbagai latar belakang akan menerima Penghargaan Achmad Bakrie (PAB) ke-Xlll. Mereka adalah Azyumardi Azra, Ahmad Tohari, Kaharuddin Djenod, Suryadi Ismadji, Tigor Silaban dan Suharyo Sumowidagdo.
Ketua Umum OC PAB XIII, Anindra Ardiansyah Bakrie, menegaskan meski penghargaan ini diberikan oleh Keluarga Bakrie melalui Yayasan Achmad Bakrie, namun pemilihan dan penetapan para penerima PAB dilakukan dewan juri yang bekerja independen.
"Mereka berasal dari institusi perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian dan pengkajian, asosiasi dan komunitas profesi, kalangan jurnalis, serta lembaga non pemerintah lain," kata Ardi, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Agustus 2015.
Penasihat Komite Penjurian, Rizal Mallarangeng, menambahkan penilaian juri terhadap para calon penerima penghargaan mengadopsi pola Penghargaan Nobel.
"Mereka berasal dari institusi perguruan tinggi, lembaga-lembaga penelitian dan pengkajian, asosiasi dan komunitas profesi, kalangan jurnalis, serta lembaga non pemerintah lain," kata Ardi, sapaan akrabnya, dalam keterangan tertulis, Selasa, 18 Agustus 2015.
Penasihat Komite Penjurian, Rizal Mallarangeng, menambahkan penilaian juri terhadap para calon penerima penghargaan mengadopsi pola Penghargaan Nobel.
“Nama-nama dewan juri memang dirahasiakan. Sejak awal dilaksanakan, PAB merujuk pada pola Penghargaan Nobel,” ujar Rizal.
Berikut profil singkat para penerima Penghargaan Achmad Bakrie ke-Xlll :
1. Azyumardi Azra (Pemikiran Sosial)
Ia menyumbang khazanah pengetahuan keislaman, khususnya tentang dunia Islam sebagai jaringan ide yang mengalir dari satu kawasan ke kawasan lain dengan dinamis dan saling mengilhami.
2. Ahmad Tohari (Kesusateraan)
Memperkokoh tradisi sastra realisme di Indonesia dan piawai mengolah kampung halaman, serta peka terhadap masalah Sosio-Kultural Masyarakat Perdesaan.
3. Kaharuddin Djenod (Teknologi)
Kaharuddin Djenod menopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi, khususnya pengembangan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut yang terbukti mampu bersaing di dunia Internasional.
4. Suryadi Ismadji (Sains)
Suryadi Ismadji memerkaya khazanah pengetahuan biokimia melalui sederet riset berbasis keanekaragaman hayati lokal, disertai publikasi ilmiah mengesankan meski harus bekerja dalam lingkungan yang belum optimal.
5. Tigor Silaban (Kedokteran/Kesehatan)
Ia merajut persatuan Indonesia melalui pengabdian jiwa raga tanpa henti dan tanpa pamrih dalam membangun dan memerkaya kesehatan yang menjunjung martabat warga tertinggal di Papua.
6. Suharyo Sumowidagdo (Ilmuwan Muda Berprestasi)
Ia berperan aktif dalam kerjasama eksperimen global yang menandaskan keberadaan Partikel Boson-Higgs di CERN, yang diramalkan oleh model standar Fisika partikel. Pria ini bersedia kembali ke Indonesia sebagai pionir untuk memulai dan memimpin grup eksperimen global pertama di Tanah Air. (ase)
1. Azyumardi Azra (Pemikiran Sosial)
Ia menyumbang khazanah pengetahuan keislaman, khususnya tentang dunia Islam sebagai jaringan ide yang mengalir dari satu kawasan ke kawasan lain dengan dinamis dan saling mengilhami.
2. Ahmad Tohari (Kesusateraan)
Memperkokoh tradisi sastra realisme di Indonesia dan piawai mengolah kampung halaman, serta peka terhadap masalah Sosio-Kultural Masyarakat Perdesaan.
3. Kaharuddin Djenod (Teknologi)
Kaharuddin Djenod menopang pengembangan industri maritim Indonesia melalui inovasi teknologi, khususnya pengembangan sistem dan metode mutakhir desain kapal laut yang terbukti mampu bersaing di dunia Internasional.
4. Suryadi Ismadji (Sains)
Suryadi Ismadji memerkaya khazanah pengetahuan biokimia melalui sederet riset berbasis keanekaragaman hayati lokal, disertai publikasi ilmiah mengesankan meski harus bekerja dalam lingkungan yang belum optimal.
5. Tigor Silaban (Kedokteran/Kesehatan)
Ia merajut persatuan Indonesia melalui pengabdian jiwa raga tanpa henti dan tanpa pamrih dalam membangun dan memerkaya kesehatan yang menjunjung martabat warga tertinggal di Papua.
6. Suharyo Sumowidagdo (Ilmuwan Muda Berprestasi)
Ia berperan aktif dalam kerjasama eksperimen global yang menandaskan keberadaan Partikel Boson-Higgs di CERN, yang diramalkan oleh model standar Fisika partikel. Pria ini bersedia kembali ke Indonesia sebagai pionir untuk memulai dan memimpin grup eksperimen global pertama di Tanah Air. (ase)
© VIVA.co.id