SURYA Online, SURABAYA - Buah leunca biasanya dimanfaatkan untuk lalapan, namun buah yang banyak terdapat di daerah Jawa Barat ini ternyata punya khasita bisa diolah menjadi krim tabir Surya yang bisa menangkal efek bebas pemicu sel kanker.
Krim tabir surya dari buah leunca ini diciptakan mahasiswa Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Farrel Gunawan, Reinard Dona Tiono dan Iwan Gunawan.
Ide itu muncul setelah mereka mengetahui dalam buah berwarna hijau itu terdapat kandungan senyawa gliko alkaloid yang berkhasiat untuk mencegah kanker.
"Sayang sekali kalau buah ini hanya jadi lalapan. Dan ini cocok sekali dengan semangat penelitian kami yang ingin mengangkap kekayaan Indonesia," kata Farrel dihubungi, Selasa (18/3/2014).
Tabir surya dipilih karena mereka melihat kondisi ozon yang kini semakin menipis sehingga berdampak pada meningkatkan jumlah paparan sinar ultraviolet (UV) yang radiasinya akan memperbesar risiko terkena kanker kulit.
Dengan bimbingan dosen Suryadi Ismadji mereka mulai membuat krim tabir surya dari buah leunca. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengeringkan buah leunca untuk kemudian dihancurkan.
Buah leunca yang sudah hancur ini kemudian dimasukkan dalam tabung kimia untuk kemudian dialiri karbondioksida bertekanan tinggi. Hasil proses ini berupa cairan ekstrak buah leunca yang siap untuk dibuat tabir surya dengan dicampur bahan-bahan lainnya.
Hasil tes secara kimia, tabir surya buah leunca ini terbukti mampu mencegah kanker. "Ke depan kami ingin ada tes pra klinis hingga uji klinis untuk memastikannya," katanya.
Sementara itu, sisa buah leunca yang sudah diambil ektraknya ternyata juga bisa digunakan untuk membuat makanan lain, seperti isi kue nastar. Ini dimungkinkan karena rasa pahit yang ada di buah leunca sudah hilang karena sudah diekstrak dengan karbondioksida.
"Jadi tidak ada limbahnya karena semua bisa dimanfaatkan," terang mahasiswa kelahiran 27 Februari 1993.
Farrel optimistis produknya bisa dikembangkan menjadi sebuah industri yang menjanjikan. Apalagi selama ini, beberapa industri kecantikan yang memproduksi krim tabir surya belum melirik buah yang berbentuk bulat kecil ini.
Selain itu, buah leunca tersedia sepanjang tahun dan proses ekstraksi juga hemat energi dan lebih ekonomis serta metode yang digunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat dan alami.
Inovasi yang diciptakan hanya dalam waktu tiga bulan ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).
Ketiga mahasiswa ini berinovasi dengan perspektif bahwa teknologi canggih mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal. Dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya.
"Dengan proses pengolahan ekstrak dan sisanya buah leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan obat bernilai tinggi," tukasnya.
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2014/03/18/sisa-ekstrak-untuk-kue-nastar
No comments:
Post a Comment