WM-NTUST Buka S-1 Internasional
Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) melakukan kerja sama untuk membuka program internasional khusus S-1 dalam bidang Teknik Kimia mulai tahun ajaran 2014/2015.
"Kalau double degree (studi dengan gelar ganda) untuk S2 dan S3 itu, NTUST sudah bekerja sama dengan banyak universitas dari banyak negara, tapi kalau double degree untuk S-1 masih baru pertama kali dengan WM," kata Rektor WM Kuncoro Foe G.Dipls.Sc PhD di Surabaya, Senin.
Setelah melakukan penandatanganan naskah kerja sama tentang program itu dengan Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD di Rektorat WM, ia menjelaskan kerja sama itu juga bukan hanya gelar ganda, karena mahasiswa juga akan mendapatkan sertifikat manajemen dan mandarin.
"Kerja sama itu pun kami awali dari program studi Teknik Kimia, karena program studi itu sudah lama bekerja sama dengan NTUST sejak tahun 2005, lalu NTUST menawarkan program internasional untuk S-1 itu, karena pihak NTUST merasa bangga dengan kerja sama selama ini," katanya.
Namun, katanya, kerja sama dengan program studi lain tidak tertutup kemungkinannya bila kerja sama dengan prodi Teknik Kimia itu berhasil. "Kerja sama ini serius, karena itu kami lakukan secara bertahap, bahkan kalau tidak ada kemajuan pun akan langsung dihentikan," katanya.
Dalam program S-1 internasional yang memosisikan S-1 Teknik Kimia WM setara dengan S-1 Teknik Kimia NTUST itu, katanya, peserta akan menempuh kuliah selama dua tahun di WM dan dua tahun di NTUST.
"Yang jelas, kami sudah lama bermitra dengan NTUST. Ibarat mencari jodoh, kami sudah melalui proses kenalan atau pacaran, maka sekarang memasuki tahapan yang lebih serius. Bagi kami, NTUST merupakan universitas terbaik di Taiwan," katanya.
Bahkan, NTUST masuk dalam 10 universitas terbaik Asia dan telah meraih lebih dari 70 penghargaan internasional. "Selain sudah lama kenal dan NTUST merupakan universitas terbaik, kami juga melihat dunia melihat Asia sebagai pusat pertumbuhan dunia ke depan," katanya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD mengatakan kompetisi dan daya saing akan mewarnai perkembangan global, karena itu kalangan universitas perlu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
"Kami bekerja sama dengan WM juga bukan asal pilih, karena kami sudah saling mengenal sejak tahun 2005 dan banyak dosen yang menilai performance mahasiswa WM selama ini sangat bagus. Untuk tahun pertama, program ini akan menerima 60 mahasiswa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Teknik WM, Ir Suryadi Ismadji PhD, menegaskan bahwa program internasional S-1 untuk Teknik Kimia itu tidak hanya melibatkan 15 dosen NTUST, melainkan juga seorang dosen China, dosen Australia (3), dosen Jepang (1), dan dosen Korea (1).
"Untuk tahap pertama yang dibuka tahun ajaran ini, kami membuka peluang studi pada Teknik Kimia secara reguler ada 40 mahasiswa dan secara internasional ada 60 mahasiswa. Kami yakin 60 mahasiswa program internasional itu akan tercapai," katanya.
Tentang biaya, ia menyebut biaya untuk program internasional sekitar Rp40 juta dalam setahun atau Rp20 juta per semester, sedangkan program reguler hanya Rp10 juta per semester. "Tapi, kalau ada mahasiswa yang berprestasi akan menerima beasiswa S2 selama setahun saja," katanya.
Selain itu, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk magang di perusahaan Korea secara gratis. "Selama ini, kami sendiri sudah memiliki 47 mahasiswa S2 dan S3 yang merupakan alumni NTUST sejak tahun 2005 hingga kini," katanya. (*)
"Kalau double degree (studi dengan gelar ganda) untuk S2 dan S3 itu, NTUST sudah bekerja sama dengan banyak universitas dari banyak negara, tapi kalau double degree untuk S-1 masih baru pertama kali dengan WM," kata Rektor WM Kuncoro Foe G.Dipls.Sc PhD di Surabaya, Senin.
Setelah melakukan penandatanganan naskah kerja sama tentang program itu dengan Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD di Rektorat WM, ia menjelaskan kerja sama itu juga bukan hanya gelar ganda, karena mahasiswa juga akan mendapatkan sertifikat manajemen dan mandarin.
"Kerja sama itu pun kami awali dari program studi Teknik Kimia, karena program studi itu sudah lama bekerja sama dengan NTUST sejak tahun 2005, lalu NTUST menawarkan program internasional untuk S-1 itu, karena pihak NTUST merasa bangga dengan kerja sama selama ini," katanya.
Namun, katanya, kerja sama dengan program studi lain tidak tertutup kemungkinannya bila kerja sama dengan prodi Teknik Kimia itu berhasil. "Kerja sama ini serius, karena itu kami lakukan secara bertahap, bahkan kalau tidak ada kemajuan pun akan langsung dihentikan," katanya.
Dalam program S-1 internasional yang memosisikan S-1 Teknik Kimia WM setara dengan S-1 Teknik Kimia NTUST itu, katanya, peserta akan menempuh kuliah selama dua tahun di WM dan dua tahun di NTUST.
"Yang jelas, kami sudah lama bermitra dengan NTUST. Ibarat mencari jodoh, kami sudah melalui proses kenalan atau pacaran, maka sekarang memasuki tahapan yang lebih serius. Bagi kami, NTUST merupakan universitas terbaik di Taiwan," katanya.
Bahkan, NTUST masuk dalam 10 universitas terbaik Asia dan telah meraih lebih dari 70 penghargaan internasional. "Selain sudah lama kenal dan NTUST merupakan universitas terbaik, kami juga melihat dunia melihat Asia sebagai pusat pertumbuhan dunia ke depan," katanya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD mengatakan kompetisi dan daya saing akan mewarnai perkembangan global, karena itu kalangan universitas perlu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
"Kami bekerja sama dengan WM juga bukan asal pilih, karena kami sudah saling mengenal sejak tahun 2005 dan banyak dosen yang menilai performance mahasiswa WM selama ini sangat bagus. Untuk tahun pertama, program ini akan menerima 60 mahasiswa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Teknik WM, Ir Suryadi Ismadji PhD, menegaskan bahwa program internasional S-1 untuk Teknik Kimia itu tidak hanya melibatkan 15 dosen NTUST, melainkan juga seorang dosen China, dosen Australia (3), dosen Jepang (1), dan dosen Korea (1).
"Untuk tahap pertama yang dibuka tahun ajaran ini, kami membuka peluang studi pada Teknik Kimia secara reguler ada 40 mahasiswa dan secara internasional ada 60 mahasiswa. Kami yakin 60 mahasiswa program internasional itu akan tercapai," katanya.
Tentang biaya, ia menyebut biaya untuk program internasional sekitar Rp40 juta dalam setahun atau Rp20 juta per semester, sedangkan program reguler hanya Rp10 juta per semester. "Tapi, kalau ada mahasiswa yang berprestasi akan menerima beasiswa S2 selama setahun saja," katanya.
Selain itu, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk magang di perusahaan Korea secara gratis. "Selama ini, kami sendiri sudah memiliki 47 mahasiswa S2 dan S3 yang merupakan alumni NTUST sejak tahun 2005 hingga kini," katanya. (*)
No comments:
Post a Comment