KBRN, Surabaya : Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (WM) akan menerapkan program double degree untuk meningkatkan kualitas lulusan para sarjana di Indonesia.
Program ini dinilai menguntungkan, karena mahasiswa akan belajar di dua negara, yakni Indonesia, dan negara tujuan Perguruan Tinggi (PT) yang telah bekerjasama. Bahkan, mahasiswa akan mendapatkan gelar double atau dua, yakni gelar dari PT di Indonesia, serta PT dari luar negeri.
Mulai tahun 2014 ini, WM akan menerapkan program ini, dan telah melakukan kerjasama dengan National Taiwan University of Scince and Technology (NTUST). NTUST tercatat sebagai 10 Universitas terbaik di Asia, dan telah meraih lebih dari 70 penghargaan dikancah internasional.
Mulai tahun 2014 ini, WM akan menerapkan program ini, dan telah melakukan kerjasama dengan National Taiwan University of Scince and Technology (NTUST). NTUST tercatat sebagai 10 Universitas terbaik di Asia, dan telah meraih lebih dari 70 penghargaan dikancah internasional.
Rektor WM, Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., Ph.D menjelaskan, program ini terbuka bagi siapapun yang akan menempuh study strata satu (S1) maupun strata dua (S2). Namun untuk program ini tambah Kuncoro, proses seleksi dilakukan berbeda dengan seleksi penerimaan mahasiswa reguler.
"Jadi kami harus menseleksi bagi mahasiswa, jadi mahasiswa ini beda dari masuk program reguler. Jadi ini khusus direkrut untuk program ini, artinya Bahasa Inggrisnya harus bagus, kemudian tentunya dia harus tahu, bahwa tahun ketiga keempat, kalau memang ingin melanjutkan ke Master di tahun kelima. Itu termasuk biayanya harus diperhitungkan jadi proses seleksinya terpisah," kata Kuncoro Foe, Senin (24/2/2014).
Untuk kerjasama yang dilakukan antara WM dan NTUST ini, untuk sementara dilaksanakan bagi jurusan Teknik Kimia. Proses belajarnya antara lain, selama dua tahun menempuh pendidikan di WM, dan dua tahun terakhir menempu study di NTUST. Sedangkan bagi yang ingin melanjutkan ke strata dua (S2), mahasiswa hanya menambah satu tahun di NTUST.
Kerjasama ini sejatinya telah dilakukan WM sejak 2005 lalu, dan telah berhasil mengirimkan 47 mahasiswanya untuk belajar di NTUST. melihat keberhasilan para delegasi inilah, akhirnya WM meresmikan kerjasama ini dengan NTUST. Mengawali kerjasama ini, WM secara resmi melakukan penandatanganan MoU. WM dilakukan oleh Rektor Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., Ph.D, sedangkan NTUST diwakili Prof. Duu Juong Lee. (Anik/WDA)
"Jadi kami harus menseleksi bagi mahasiswa, jadi mahasiswa ini beda dari masuk program reguler. Jadi ini khusus direkrut untuk program ini, artinya Bahasa Inggrisnya harus bagus, kemudian tentunya dia harus tahu, bahwa tahun ketiga keempat, kalau memang ingin melanjutkan ke Master di tahun kelima. Itu termasuk biayanya harus diperhitungkan jadi proses seleksinya terpisah," kata Kuncoro Foe, Senin (24/2/2014).
Untuk kerjasama yang dilakukan antara WM dan NTUST ini, untuk sementara dilaksanakan bagi jurusan Teknik Kimia. Proses belajarnya antara lain, selama dua tahun menempuh pendidikan di WM, dan dua tahun terakhir menempu study di NTUST. Sedangkan bagi yang ingin melanjutkan ke strata dua (S2), mahasiswa hanya menambah satu tahun di NTUST.
Kerjasama ini sejatinya telah dilakukan WM sejak 2005 lalu, dan telah berhasil mengirimkan 47 mahasiswanya untuk belajar di NTUST. melihat keberhasilan para delegasi inilah, akhirnya WM meresmikan kerjasama ini dengan NTUST. Mengawali kerjasama ini, WM secara resmi melakukan penandatanganan MoU. WM dilakukan oleh Rektor Drs. Kuncoro Foe, G.Dip.Sc., Ph.D, sedangkan NTUST diwakili Prof. Duu Juong Lee. (Anik/WDA)
http://rri.co.id/index.php/berita/91262/WM-Terapkan-Double-Degree-Bagi-Lulusan-Teknik%E2%80%A6-#.Uw6FF-OSx1M