Tingginya kandungan logam berat yang terdapat dalam limbah industri di Indonesia menyebabkan beberapa dampak negatif bagi lingkungan dan masyarakat. Limbah industri yang terserap oleh tanah dan yang mencemari air akan menyebabkan terganggunya kesehatan apabila manusia secara terus menerus mengkonsumsi hasil alam yang terkontaminasi limbah. Mulai dari luka luar seperti kulit melepuh hingga keterbelakangan mental bisa diakibatkan oleh polusi limbah industri yang tidak diperhatikan teknik pengolahannya.
Keprihatinan akan hal ini mendorong Felycia Edi Soetaredjo, PhD. untuk melakukan penelitian mendalam terhadap pembentukan model biosorbent (penyerap dari biomassa) terhadap kandungan logam berat yang terdapat di dalam limbah industri. Indonesia sebagai negara agraris menghasilkan banyak limbah pertanian yang bisa dimanfaatkan sebagai biomassa, salah satunya adalah jerami yang dihasilkan dari limbah tanaman padi. Menggunakan biosorbent dari jerami adalah suatu alternatif berbiaya ringan dalam teknik pengolahan limbah cair industri.
“Saya selalu tertarik melakukan penelitian demi penyelamatan lingkungan. Saat ini di Indonesia, pengolahan limbah industri agar menjadi lebih ramah lingkungan masih sangat kurang. Itu juga sebabnya kami selalu mendorong mahasiswa untuk berkreasi menghasilkan produk yang zero waste, jadi semua bisa bermanfaat” tutur Felycia yang menjadi dosen mata kuliahtechnopreneurship di Jurusan Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (WM).
Berkat penelitian ini, Felycia yang juga alumnus jurusan teknik kimia WM angkatan tahun 1995, kembali memenangkanresearch grant International Foundation of Sciences (IFS) dari Swedia. “Ini adalah sebuah prestasi yang luar biasa, mengingat penerima IFS di Indonesia tidak banyak. Sejak berdiri pada tahun 1972 hingga sekarang penerima IFS di Indonesia tidak lebih dari 100 ilmuwan,” ujar Suryadi Ismadji, Dekan Fakultas Teknik WM peraih Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa 2012 oleh 4 Kementerian. (redaksi)
No comments:
Post a Comment