Seluruh staff dosen dan karyawan Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya mengucapkan
Selamat Natal 2014 dan Tahun Baru 2015
Semoga Natal 2014 memberikan berkah dan kedamaian bagi kita semua
Wednesday, 24 December 2014
Wednesday, 17 December 2014
Research Grant TWAS - The World Academy of Sciences for the Advancement of Science in Developing Countries
Congratulation kepada Felycia Edi Soetaredjo PhD yang berhasil memperoleh research grant dari TWAS - The World Academy of Sciences.
Proposal yang berhasil di danai berjudul "Study of reaction mechanisms on preparation of bio-jet fuel using silica based catalysts"
Proposal yang berhasil di danai berjudul "Study of reaction mechanisms on preparation of bio-jet fuel using silica based catalysts"
Thursday, 11 December 2014
Program Double Degree TEKNIK KIMIA Kerjasama Fakultas Teknik UKWMS Dan Taiwan Tech (National Taiwan University of Science and Technology/NTUST)
Seiring dengan perkembangan industry dan inovasi, maka Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya (UKWMS) bekerja sama dengan Taiwan Tech membuka program Double Degree dalam bidang Teknik Kimia. Perkuliahan dimulai di Surabaya selama 4 semester (2 tahun) dan dilanjutkan 4 semester (2 tahun) di Taiwan. Program ini disebut Chemical Engineering Plus. Lulusan akan mendapat gelar Sarjana Teknik (ST) dari UKWMS dan Bachelor of Science in Engineering (BS) dari NTUST.
Perkuliahan Major di Teknik Kimia dengan minor manajemen dalam bahasa Inggris mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga ahli minimal setara dengan “Plant Manager”. Kemampuan bahasa juga diperkaya dengan bahasa Mandarin yang diajarkan oleh guru native.
Program Dual Degree Teknik Kimia UKWMS didukung oleh staf pengajar yang memadai dan ahli di bidang Teknik Kimia dari dalam dan luar negeri (USA, Australia, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, RRC).
Perkuliahan Major di Teknik Kimia dengan minor manajemen dalam bahasa Inggris mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga ahli minimal setara dengan “Plant Manager”. Kemampuan bahasa juga diperkaya dengan bahasa Mandarin yang diajarkan oleh guru native.
Program Dual Degree Teknik Kimia UKWMS didukung oleh staf pengajar yang memadai dan ahli di bidang Teknik Kimia dari dalam dan luar negeri (USA, Australia, Taiwan, Korea Selatan, Jepang, RRC).
Peluang karir:
Selain keuntungan untuk memperoleh gelar internasional, peserta program double degree juga berpeluang besar untuk berkarir di skala nasional dan internasional. Demikian juga mereka dapat menambah 1 tahun, untuk melanjutkan studi S2 (Master Of Chemical Enggineering) di Taiwan Tech. Taiwan Tech juga menawarkan beasiswa untuk jenjang S2 dan S3 bagi lulusan yang berpotensi akademik baik.
Biaya kuliah dan biaya hidup
Biaya untuk program double degree Teknik Kimia terbagi dalam 2 tahapan masa kuliah. Di UKWMS, biaya terdiri dari:
- Uang Sumbangan Pendidikan (USP) di awal penerimaan berdasar nilai tes masuk / rapor
- Uang kuliah: Rp.40.000.000,- / Tahun (2semester)
Di Taiwan Tech - NTUST
- Biaya kuliah : USD 3500 / Tahun (2 Semester)
- Biaya Hidup di Taiwan:
- Tempat tinggal USD 150-300/bulan
- Biaya hidup ± USD 350/bulan
APA KATA MEREKA?
Elisa Artik Angkawijaya (Postdoctoral Researcher, Taipei, Taiwan)
Banyak sekali manfaat yang saya rasakan selama studi di Jurusan Teknik Kimia UKWMS ini, baik hard- maupun soft- skills. Selain itu, dosen-dosennya selalu menyediakan waktu untuk membantu dan menginspirasi para mahasiswanya, termasuk saya. Satu nilai lebih yang saya rasakan adalah adanya kesempatan untuk membaca dan sekaligus membuat publikasi jurnal internasional. Hal ini sangat berguna saat saya mengambil studi lanjut S2 dan S3 saya di NTUST.
Menurut saya, program dual degree ini memberikan banyak keuntungan karena selain mendapat ilmu, kita dapat belajar bahasa mandarin, serta berada di tempat baru yang mengharuskan untuk bisa beradaptasi dan memperluas jaringan pertemanan. Setelah lulus S3, saat ini bekerja sebagai Postdoctoral Researcher dengan Prof. Yi-Hsu Ju (NTUST). Hal tersebut sungguh pengalaman yang menyenangkan dan luar biasa.
Shella Permatasari Santoso (mahasiswa S3, NTUST)
Saya berterima kasih sekali kepada Jurusan Teknik Kimia UKWMS yang mempunyai jalinan kerjasama yang sangat kuat dengan NTUST sehingga setelah selesai lulus S1 di UKWMS, saya mendapat kesempatan untuk studi lanjut S2, dan sekarang S3 di NTUST ini. Semua pengetahuan dan pengalaman yang saya peroleh selama studi di UKWMS menjadi dasar yang kuat bagi saya untuk mampu melangkah lebih jauh lagi di dunia luar UKWMS, bahkan sampai di luar negeri. Saya sangat bangga karena ternyata, lulusan Teknik Kimia UKWMS mampu bersaing, bahkan lebih, daripada lulusan PT lainnya.
Di NTUST , semua sistemnya serba online sehingga memudahkan kita untuk mengakses semua pelajaran dan kegiatan di kampus. Selain itu, fasilitas laboratorium yang lengkap dan didukung oleh para profesor yang mempunyai keahlian spesifik menjamin kelancaran proses belajar-mengajar saya. Tidak kalah pentingnya adalah kemampuan Bahasa Inggris saya dapat meningkat karena semua komunikasi akademik dilaksanakan dalam Bahasa Inggris. All the best bagi kita semua
Bagi yang berminat untuk memperoleh penjelasan lebih lanjut tentang Program Double Degree TEKNIK KIMIA, dapat menghubungi : Fakultas Teknik UKWMS
Kampus Kalijudan: Jl. Kalijudan 37 Surabaya 60114
Kampus Kalijudan: Jl. Kalijudan 37 Surabaya 60114
- Felycia Edi Soetarjo, Phd.
Email:felyciae@yahoo.com
No Tlp: 031-3891264 ext:135
Hp : 082189189239 - Wenny Irawaty,PhD.
Email:wenny_i_s@yahoo.com
No Tlp: 031-3891264 ext:108
Hp: 089605370743
Monday, 1 December 2014
Publikasi di Energy Conversion and Management, 88 (2014) 1159-1166
Hasil kerjasama penelitian antara Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya dan Teknik Kimia NTUST berhasil diterbitkan di jurnal ilmiah internasional terbitan Elsevier dengan impact factor 2013 = 3.509
Go, A.W., Sutanto, S., Nguyen-Thi, B.T., Ismadji, S., Ju, Y.H. “Transesterification of soybean oil with methanol and acetic acid at lower reaction severity under subcritical conditions”, Energy Conversion and Management, 88 (2014) 1159-1166 (Impact Factor 2013 = 3.590) (Publisher: Elsevier).
Go, A.W., Sutanto, S., Nguyen-Thi, B.T., Ismadji, S., Ju, Y.H. “Transesterification of soybean oil with methanol and acetic acid at lower reaction severity under subcritical conditions”, Energy Conversion and Management, 88 (2014) 1159-1166 (Impact Factor 2013 = 3.590) (Publisher: Elsevier).
Publikasi di RSC Advances, 4 (2014) 52856-52870
Hasil penelitian dengan pembiayaan yang diperoleh dari IFS (International Foundation for Sciences) berhasil dipublikasikan di jurnal terbitan dari Royal Society of Chemistry yang mempunyai impact factor 2013 = 3.708
Soetaredjo, F.E., Kurniawan, A., Ong, L.K.,
Widagdyo, D.R., Ismadji, S. “Investigation
of the continuous flow sorption of heavy metals through biomass-packed column:
Revisiting Thomas design model for correlation of binary component systems”, RSC
Advances, 4 (2014)
52856-52870 (Impact Factor 2013 = 3.708)
(Publisher: Royal Society of Chemistry).
Dana Beasiswa Alumni Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya
Dana alumni Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya hingga tanggal 1 Desember 2014 adalah sebesar Rp. 17.503.794,98.
Bagi para alumni yang ingin menyisikan sebagian pendapatan untuk keperluan beasiswa alumni dapat mengirimkan ke rekening berikut ini:
Bank Mandiri Nomor 140-00-1260961-7 a.n. Wenny Irawaty
Bagi para alumni yang ingin menyisikan sebagian pendapatan untuk keperluan beasiswa alumni dapat mengirimkan ke rekening berikut ini:
Bank Mandiri Nomor 140-00-1260961-7 a.n. Wenny Irawaty
Wednesday, 15 October 2014
Chemical Engineering Newsletter Vol 9 no 2, 2014
Chemical Engineering Newsletter Vol 9 no 2 tahun 2014 dapat diakses dari web site berikut
http://suryadi.webege.com/web_documents/2014_vol_9_no_2.pdf
http://suryadi.webege.com/web_documents/2014_vol_9_no_2.pdf
Tuesday, 7 October 2014
15 Dosen Berprestasi Tingkat Nasional
Felycia Edi Soetaredjo, PhD terpilih sebagai alah satu dari 15 Dosen berprestasi Tingkat Nasional. Dengan terpilihnya bu Felycia menjadi finalis dosen berprestasi tingkat nasional menjadi sejarah baru bagi Unika Widya Mandala Surabaya yang berhasil disumbangkan oleh civitas akademi Jurusan Teknik Kimia. Seleksi 3 besar akan diadakan di Jakarta pada tanggal 24-26 Oktober 2014. Congratulation untuk bu Felycia !!
Friday, 5 September 2014
Workshop on Computational Chemistry oleh Professor Jyh-Chiang Jiang (NTUST, Taiwan)
Workshop on Computational Chemistry oleh Professor Jyh Chiang Jiang untuk mahasiswa Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya dilaksanakan pada tanggal 1-5 September 2014.
Friday, 29 August 2014
Journal of Food and drug analysis, 22 (2014) 296-302 (Elsevier)
Kerjasama penelitian dengan Jurusan Teknik Kimia NTUST Taiwan menghasilkan publikasi di jurnal ilmiah internasional sebagai berikut
Do, Q.D., Angkawijaya, A.E., Tran-Nguyen, P.L., Huynh, L.H., Soetaredjo, F.E., Ismadji, S., Ju, Y.H. “Effect of extraction solvent on total phenol content, total flavonoids content, and antioxidant activity of Limnophila aromatic”, Journal of Food and drug analysis, 22 (2014) 296-302 (Impact Factor 2013 = 0.395) (Publisher: Elsevier).
Do, Q.D., Angkawijaya, A.E., Tran-Nguyen, P.L., Huynh, L.H., Soetaredjo, F.E., Ismadji, S., Ju, Y.H. “Effect of extraction solvent on total phenol content, total flavonoids content, and antioxidant activity of Limnophila aromatic”, Journal of Food and drug analysis, 22 (2014) 296-302 (Impact Factor 2013 = 0.395) (Publisher: Elsevier).
Wednesday, 27 August 2014
Publikasi di RSC Advances, 4 (2014) 34739-34750 (Publisher: Royal Society of Chemistry)
Kerjasama penelitian antara Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya, Teknik Kimia The University of Queensland dan Australian Institute for Bioengineering and Nanotechnology, The University of Queensland, Brisbane tentang superkapasitor berhasil dipublikasikan di RSC Advances (Penerbit: Royal Society of Chemistry)
Kurniawan, A., Ong, L.K., Kurniawan, F., Lin,
C.X., Soetaredjo, F.E., Zhao, X.S., Ismadji, S, “Easy approach to synthesize N/P/K co-doped
porous carbon microfibers from cane molasses as a high performance
supercapacitor electrode material”, RSC
Advances, 4 (2014) 34739-34750 (Impact
Factor 2013 = 3.708) (Publisher: Royal Society of Chemistry).
Publikasi di Asia Pacific Journal of Chemical Engineering 9 (2014) 527-534 (Wiley)
Pemanfaatan Ang Kak sebagai bahan baku starch berhasil dikembangkan oleh mahasiswa dan dosen Jurusan Teknik Kimia NTUST Taiwan dan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya dan hasil penelitian tersebut berhasil dipublikasikan di jurnal terbitan Wiley yaitu Asia Pacific Journal of Chemical Engineering.
Chandra, I.K., Kasim, N.S., Nguyen, P.L.T., Tran-Thi, N.Y., Ismadji, S., Ju, Y.H. “Physicochemical Characterization of Starch Isolated from Red Monascus Rice”, Asia Pacific Journal of Chemical Engineering 9 (2014) 527-534 (Impact Factor 2013 = 0.623) (Publisher: Wiley).
Chandra, I.K., Kasim, N.S., Nguyen, P.L.T., Tran-Thi, N.Y., Ismadji, S., Ju, Y.H. “Physicochemical Characterization of Starch Isolated from Red Monascus Rice”, Asia Pacific Journal of Chemical Engineering 9 (2014) 527-534 (Impact Factor 2013 = 0.623) (Publisher: Wiley).
Publikasi di Biomass and Bioenergy, 69 (2014) 28-38 (Elsevier)
Pemanfaatan lumpur aktif sebagai bahan baku biodisel diteliti oleh satu kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya yaitu Farel Gunawan dan Iwan Gunawan. Hasil penelitian mereka berhasil dipublikasi dalam jurnal internasional yang mempunyai impak faktor 3.411 (tahun 2013) terbitan Elsevier. Jurnal tersebut adalah Biomass and Bioenergy
Gunawan, F., Kurniawan, A., Gunawan, I., Ju,
Y.H., Ayucitra, A., Soetaredjo, F.E., Ismadji, S. “Synthesis of biodiesel from vegetable oils
wastewater sludge by insitu subcritical methanol transesterification: Process
evaluation and optimization”, Biomass and
Bioenergy, 69 (2014) 28-38 (Impact
Factor 2013 = 3.411) (Publisher: Elsevier).
Publikasi di Journal of Taiwan Institute of Chemical Engineers, 45 (2014) 1516-1522 (Elsevier)
Kerjasama penelitian di bidang energi terbarukan antara Jurusan Teknik Kimia National Taiwan University of Technology dan Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya berhasil dipublikasi di Journal of Taiwan Institute of Chemical Engineers (Elsevier).
Go, A.W., Sutanto, S., Liu, Y.T., Tran-Nguyen, P.L., Ismadji, S., Ju, Y.H. “In-situ transesterification of jatropha curcas L. seeds in subcritical solvent system”, Journal of Taiwan Institute of Chemical Engineers, 45 (2014) 1516-1522 (Impact Factor 2013 = 2.637) (Publisher: Elsevier)
Go, A.W., Sutanto, S., Liu, Y.T., Tran-Nguyen, P.L., Ismadji, S., Ju, Y.H. “In-situ transesterification of jatropha curcas L. seeds in subcritical solvent system”, Journal of Taiwan Institute of Chemical Engineers, 45 (2014) 1516-1522 (Impact Factor 2013 = 2.637) (Publisher: Elsevier)
Publikasi di Water Science and Technology, 69 (2014) 2085-2092 (IWA)
Kerjasama penelitian dengan Jurusan Teknik Kimia National Taiwan University of Science and Technology dan Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya berhasil dipublikasikan di Jurnal internasional Water Science and Technology (Penerbit IWA). Keterangan lengkap makalah adalah sebagai berikut
Prahas, D., Wang, M.J., Ismadji, S., Liu, J.C. “Enhanced adsorption of quaternary amine using modified activated carbon”, Water Science and Technology, 69 (2014) 2085-2092 (Impact Factor 2013 = 1.212) (Publisher: IWA).
Prahas, D., Wang, M.J., Ismadji, S., Liu, J.C. “Enhanced adsorption of quaternary amine using modified activated carbon”, Water Science and Technology, 69 (2014) 2085-2092 (Impact Factor 2013 = 1.212) (Publisher: IWA).
Publikasi di Ceramics International, 40 (2014) 11453-11456 (Elsevier)
Dengan berbekal cangkang keong satu kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya yaitu Jindrayani Nyoo Putro, Nova Handoyo, Vincentia Kristiani dan Soegiarto Adi Soenjaya berhasil mempublikasikan karya mereka di Jurnal Internasional terbitan Elsevier. Judul lengkap makalah mereka adalah
"Pomacea sp shell to hydroxyapatite using the ultrasound-microwave method (U-M)”, Ceramics International, 40 (2014) 11453-11456 (Impact Factor 2013 = 2.086) (Publisher: Elsevier).
"Pomacea sp shell to hydroxyapatite using the ultrasound-microwave method (U-M)”, Ceramics International, 40 (2014) 11453-11456 (Impact Factor 2013 = 2.086) (Publisher: Elsevier).
Mahasiswa Teknik Kimia Unika Widya Mnadala menjadi Juara 2 dan Finalist TICA 2014 (Tokyo Tech Indonesia Commitment Award 2014)
Untuk kesekian kalinya mahasiswa Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya berhasil menjadi juara pada ajang lomba Tokyo Tech Indonesian Commitment Award. Pada tahun 2014 ini Cynthia Widjaja dengan karya ilmiah berjudul "Potensi sekam padi sebagai bahan bakar terbarukan dan ramah lingkungan pengganti diesel industri" berhasil menjadi Juara 2 TICA 2014.
Sedangkan Jindrayani Nyoo Putro dengan judul makalah "Konversi bio-avtur dari limbah pertanian" masuk dalam finalis 10 besar. Jindrayani pada tahun 2013 juga berhasil menjadi juara 2 TICA 2013.
Congratulation to Cynthia and Jindra !!
Sedangkan Jindrayani Nyoo Putro dengan judul makalah "Konversi bio-avtur dari limbah pertanian" masuk dalam finalis 10 besar. Jindrayani pada tahun 2013 juga berhasil menjadi juara 2 TICA 2013.
Congratulation to Cynthia and Jindra !!
Wednesday, 6 August 2014
Dosen Teknik Kimia Unika Widya Mandala mendapat Unggulan Berpotensi Hak Kekayaan Intelektual (UBER HKI) Tahun 2014.
Salah satu dosen Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya yaitu Felycia Edi Soetaredjo, Ph.D. telah terpilih menjadi salah satu dari 51 penerima Unggulan Berpotensi Hak Kekayaan Intelektual (UBER HKI) Tahun 2014.
Proficiat untuk bu Fely, Kajur Teknik Kimia, dan seluruh jajaran dosen dan tenaga kependidikan di lingkungan Fakultas Teknik.
Semoga prestasi ini semakin menginspirasi kita untuk dapat berkarya lebih baik lagi bagi sesama.
12 Besar Tokyo Tech Indonesia Commitment Award
2 kelompok mahasiswa Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya berhasil masuk 12 besar Tokyo Tech Indonesia Commitment Award. Mereka adalah:
1. Jindrayani Nyoo Putro dengan judul makalah Konversi Bio-Avtur dari Limbah Pertanian (Lignoselulosa)
2. Cynthia Widjaja, Yovita Djojorahardjo dengan judul
Potensi Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Terbaharukan dan
Ramah Lingkungan Pengganti Diesel Industri
Congratulation !!!
1. Jindrayani Nyoo Putro dengan judul makalah Konversi Bio-Avtur dari Limbah Pertanian (Lignoselulosa)
2. Cynthia Widjaja, Yovita Djojorahardjo dengan judul
Potensi Sekam Padi sebagai Bahan Bakar Terbaharukan dan
Ramah Lingkungan Pengganti Diesel Industri
Congratulation !!!
Wednesday, 25 June 2014
Dosen Berprestasi Peringkat II Kopertis Wilayah 7 tahun 2014
Untuk kesekian kalinya dosen-dosen di Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya berhasil membawa harum nama Unika Widya Mandala Surabaya. Prestasi terakhir yang berhasil dicapai adalah Dosen Berprestasi Peringkat II Kopertis Wilayah 7 tahun 2014 atas nama Felycia Edi Soetaredjo, ST. MPhil. PhD. Dengan prestasi ini maka Dr Felycia telah 2 kali mendapat predikat dosen berprestasi Kopertis Wilayah 7 Jawa Timur.
Dengan diperolehnya predikat Dosen Berprestasi Peringkat II Kopertis Wilayah 7 Tahun 2014 maka Dr Felycia akan mengikuti seleksi Dosen Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2014. Congratulation !!!
Dengan diperolehnya predikat Dosen Berprestasi Peringkat II Kopertis Wilayah 7 Tahun 2014 maka Dr Felycia akan mengikuti seleksi Dosen Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2014. Congratulation !!!
Tuesday, 17 June 2014
Publikasi di Bioresource Technology (Elsevier)
Hasil kerjasama penelitian dosen Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) berjudul "Microalgae harvesting by flotation using natural saponin and chitosan" berhasil diterbitkan di jurnal internasional terbitan Elsevier yaitu Bioresource Technology, Volume 166 hal 429-434 tahun 2014.
Sunday, 18 May 2014
News Letter Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya Volume 9 no 1 tahun 2014
News Letter Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya Volume 9 no 1 tahun 2014 dapat di download pada link berikut ini
http://suryadi.webege.com/web_documents/vol_9_no_1.pdf
Wednesday, 30 April 2014
"Dual Program" Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya
Untuk tahun ajaran 2015-2016 Jurusan Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya akan membuka "Dual Program" dengan major Teknik Kimia dan minor
- Bisnis
- Komunikasi
- Psikologi
Total sks yang ditawarkan adalah 144 sks, yang terdiri dari 120-124 sks bidang Teknik Kimia dan 20-24 sks bidang minor tersebut di atas. Dengan program tersebut mahasiswa Teknik Kimia Unika Widya Mandala akan dibekali dengan ilmu yang akan menunjang karir mereka. Disamping minor tersebut diatas mahasiswa Teknik Kimia dapat juga tetap mengambil seluruh sks pada bidang ilmu Teknik Kimia.
Sunday, 27 April 2014
Pendaftaran Dual Degree Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan NTUST Taiwan (Taiwan Tech)
Pendaftaran mahasiswa baru untuk dual degree Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya dan NTUST Taiwan (Taiwan Tech) untuk tahun ajaran baru 2014/2015 telah dibuka.
Perkuliahan dual degree program ini dilakuakan 2 tahun di Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya dan 2 tahun di NTUST Taiwan (Taiwan Tech). Keunggulan dari program ini adalah major di Teknik Kimia dan minor di manajemen, mahasiswa yang lulus program ini akan mendapatkan sertifikat bahasa Mandarin.
Dosen-dosen pengajar di dual degree ini adalah dari Indonesia, Taiwan, China, Australia, Korea, dan Jepang.
Untuk Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Felycia Edi Soetaredjo PhD (Tel. 082189189239, email: felyciae@yahoo.com) dan Wenny Irawaty, PhD (Tel. 089605370743, email: wenny.i.santoso@gmail.com)
Perkuliahan dual degree program ini dilakuakan 2 tahun di Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya dan 2 tahun di NTUST Taiwan (Taiwan Tech). Keunggulan dari program ini adalah major di Teknik Kimia dan minor di manajemen, mahasiswa yang lulus program ini akan mendapatkan sertifikat bahasa Mandarin.
Dosen-dosen pengajar di dual degree ini adalah dari Indonesia, Taiwan, China, Australia, Korea, dan Jepang.
Untuk Keterangan lebih lanjut silahkan hubungi Felycia Edi Soetaredjo PhD (Tel. 082189189239, email: felyciae@yahoo.com) dan Wenny Irawaty, PhD (Tel. 089605370743, email: wenny.i.santoso@gmail.com)
Friday, 11 April 2014
Hasil Riset, Mainan Anak Dari Plastik Sarat Racun Berbahaya
suarasurabaya.net - Sejumlah penelitian yang secara khusus memilih mainan anak-anak berbahan plastik sebagai sample, ditengarai adanya kandungan zat racun berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia.
Secara langsung, zat racun berbahaya yang dikandung dalam mainan anak-anak tersebut memang tidak langsung memberikan dampak pada tubuh manusia. Tapi dalam jangka panjang akan membahayakan tubuh manusia.
“Tapi dalam jangka waktu tertentu, zat-zat racun berbahaya yang terekspos tubuh manusia akan berdampak,” terang Felicia Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Berdasarkan penelitian, lanjut Felicia, mainan anak-anak terbuat dari plastik mengandung bahan PVC dengan kandungan phthalate yang berbahaya bagi tubuh manusia.
“Kandungan phthalate itu biasanya ada pada mainan yang dapat dibentuk sedemikian rupa sesuai keinginan. Karena phthalate itu satu diantara fungsinya membuat mainan jadi lentur, mudah dibentuk,” terang Felicia.
Tetapi, phthalate dalam jangka panjang, sambung Felicia memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia. “Untuk ekspos atau penggunaan dalam jangka panjang unsur kimia itu mengganggu kesehatan manusia,” kata Felicia.
Demikian juga dengan zat pewarna yang digunakan untuk mainan anak-anak yang umumnya tampil mencolok dankinclong, ditegaskan Felicia juga mengandung zat racun berbahaya.
“Untuk pewarnaan, bahan yang digunakan pada mainan anak-anak dipilih yang terang. Dan itu menggunakan bahan sintetic yang didalamnya terkandung Arsen, Timbal dan zat berbahaya lainnya,” ujar Felicia.
Felicia menyebut, sejumlah mainan anak-anak diantaranya kapur warna, gelang plastik berbagai model dan bentuk, aneka karakter satwa, mobil-mobilan, pistol terbuat dari plastik dipastikan mengandung zat racun berbahaya.
“Model yang menarik, warna yang menarik, bukan jaminan mainan anak-anak terbuat dari plastik tersebut, tidak mengandung zat racun berbahaya bagi manusia. Sepertinya memang cukup banyak mainan anak-anak dari plastik yang berbahaya,” tegas Felicia pada suarasurabaya.net, Jumat (11/4/2014).(tok/ipg)
sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/132882-Hasil-Riset,-Mainan-Anak-Dari-Plastik-Sarat-Racun-Berbahaya
Secara langsung, zat racun berbahaya yang dikandung dalam mainan anak-anak tersebut memang tidak langsung memberikan dampak pada tubuh manusia. Tapi dalam jangka panjang akan membahayakan tubuh manusia.
“Tapi dalam jangka waktu tertentu, zat-zat racun berbahaya yang terekspos tubuh manusia akan berdampak,” terang Felicia Dosen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Berdasarkan penelitian, lanjut Felicia, mainan anak-anak terbuat dari plastik mengandung bahan PVC dengan kandungan phthalate yang berbahaya bagi tubuh manusia.
“Kandungan phthalate itu biasanya ada pada mainan yang dapat dibentuk sedemikian rupa sesuai keinginan. Karena phthalate itu satu diantara fungsinya membuat mainan jadi lentur, mudah dibentuk,” terang Felicia.
Tetapi, phthalate dalam jangka panjang, sambung Felicia memberikan dampak negatif bagi kesehatan manusia. “Untuk ekspos atau penggunaan dalam jangka panjang unsur kimia itu mengganggu kesehatan manusia,” kata Felicia.
Demikian juga dengan zat pewarna yang digunakan untuk mainan anak-anak yang umumnya tampil mencolok dankinclong, ditegaskan Felicia juga mengandung zat racun berbahaya.
“Untuk pewarnaan, bahan yang digunakan pada mainan anak-anak dipilih yang terang. Dan itu menggunakan bahan sintetic yang didalamnya terkandung Arsen, Timbal dan zat berbahaya lainnya,” ujar Felicia.
Felicia menyebut, sejumlah mainan anak-anak diantaranya kapur warna, gelang plastik berbagai model dan bentuk, aneka karakter satwa, mobil-mobilan, pistol terbuat dari plastik dipastikan mengandung zat racun berbahaya.
“Model yang menarik, warna yang menarik, bukan jaminan mainan anak-anak terbuat dari plastik tersebut, tidak mengandung zat racun berbahaya bagi manusia. Sepertinya memang cukup banyak mainan anak-anak dari plastik yang berbahaya,” tegas Felicia pada suarasurabaya.net, Jumat (11/4/2014).(tok/ipg)
sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/132882-Hasil-Riset,-Mainan-Anak-Dari-Plastik-Sarat-Racun-Berbahaya
Sunday, 6 April 2014
Investigation on supercritical CO2 extraction of phenolic phytochemicals from an epiphytic plant tuber (Myrmecodia pendans)
Satu lagi hasil penelitian mahasiswa S-1 Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya karya Rebecca Ervina Sanjaya dan Yanuar Yumanto Tedjo berhasil di publikasikan di jurnal internasional terbitan elsevier. Judul karya ilmiah yang merupakan hasil skripsi S-1 mereka adalah:
"Investigation on supercritical CO2 extraction of phenolic phytochemicals from epiphytic plant tuber (Myrmecodia pendans)" Journal of CO2 Utilization, 6 (2014) 26-33. (Elsevier)
Wednesday, 2 April 2014
Publikasi di RSC Advances
Hasil karya mahasiswa Teknik Kimia Unika Widya Mandala Surabaya yang berjudul "Antibiotics
detoxification from synthetic and real effluents using a novel MTAB surfactant
– montmorillonite (organoclay) sorbent" berhasil diterima dan di publikasikan di RSC Advances 4 (2014) 16298-16311
Karya ini merupakan hasil penelitian dari Merry Anggraeny (2010) dan Mario Martin (2010)
Karya ini merupakan hasil penelitian dari Merry Anggraeny (2010) dan Mario Martin (2010)
Sunday, 23 March 2014
Wow, Leunca Ternyata Bisa Diubah Jadi Tabir Surya
REPUBLIKA.CO.ID, Buah leunca atau ranti (sejenis terung) yang biasanya dikonsumsi untuk lalapan kini bisa disulap menjadi krim pelindung kulit dari sinar matahari, alias tabir surya. Krim yang membantu menolak kanker itu dikreasikan oleh tim mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya.
"Untuk penelitian produk perawatan kulit itu, kami menggunakan prinsip zero waste product karena ampas hasil pengolahan buah 'leunca'-nya bisa diolah menjadi penganan juga. Selain itu, buah itu memiliki kandungan senyawa yang mampu menangkal efek bebas pemicu sel kanker," ucap mahasiswa WM Farrel Gunawan di kampus setempat (18/3).
Didampingi dua rekannya, Reinard Dona Tiono dan Iwan Gunawan, mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia, Farrel menjelaskan bahwa penelitian ini didasari menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet (UV) dan radiasi sinar UV akan memperbesar risiko terkena kanker kulit.
"Inovasi tabir surya dari leunca itu ada tiga keunggulan, yakni bahan baku tersedia sepanjang tahun, proses ekstraksi yang hemat energi, dan lebih ekonomis serta metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat, dan alami," tuturnya yang juga didampingi dosen pembimbing Ir Suryadi Ismadji, MT, PhD.
Tidak hanya itu, inovasi yang berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC) itu juga tidak ada sedikit pun bagian yang tersisa untuk menjadi limbah, bahkan ampas buah leunca diolah menjadi kue nastar yang aman untuk dikonsumsi.
"Dalam inovasi itu, kami mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal, lalu kombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya sehingga leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan sediaan obat bernilai tinggi," paparnya.
Ia mengatakan bahwa inovasi itu merupakan pengembangan dari inovasi dalam bentuk salep antikanker dengan menggunakan ekstraksi buah leunca. "Ekstrak leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker, terutama kanker kulit," ujarnya.
Sumber: http://www.republika.co.id/berita/humaira/sana-sini/14/03/19/n2o80t-wow-leunca-ternyata-bisa-diubah-jadi-tabir-surya
Mahsiswa Sulap "Leunca" Jadi Krim Anti Kanker
Jakarta, Aktual.co — Buah leunca atau ranti (sejenis terung) yang biasanya dikonsumsi untuk lalapan itu bisa "disulap" menjadi krim pelindung kulit dari sinar matahari (tabir surya/sunblock) antikanker oleh tim mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya.
"Untuk penelitian produk perawatan kulit itu, kami menggunakan prinsip zero waste product karena ampas hasil pengolahan buah 'leunca'-nya bisa diolah menjadi penganan juga. Selain itu, buah itu memiliki kandungan senyawa yang mampu menangkal efek bebas pemicu sel kanker," ucap mahasiswa WM Farrel Gunawan di kampus setempat, Rabu (19/3).
Didampingi dua rekannya, Reinard Dona Tiono dan Iwan Gunawan, mahasiswa Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Kimia, WM itu menjelaskan bahwa penelitian ini didasari menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet (UV) dan radiasi sinar UV akan memperbesar risiko terkena kanker kulit.
"Inovasi tabir surya dari leunca itu ada tiga keunggulan, yakni bahan baku tersedia sepanjang tahun, proses ekstraksi yang hemat energi, dan lebih ekonomis serta metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat, dan alami," tuturnya yang juga didampingi dosen pembimbing Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D.
Tidak hanya itu, inovasi yang berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC) itu juga tidak ada sedikit pun bagian yang tersisa untuk menjadi limbah, bahkan ampas buah leunca diolah menjadi kue nastar yang aman untuk dikonsumsi.
"Dalam inovasi itu, kami mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal, lalu kombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya sehingga leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan sediaan obat bernilai tinggi," paparnya.
Ia mengatakan bahwa inovasi itu merupakan pengembangan dari inovasi dalam bentuk salep antikanker dengan menggunakan ekstraksi buah leunca. "Ekstrak leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker, terutama kanker kulit," ujarnya.
sumber: http://m.aktual.co/urbanitas/125119mahsiswa-sulap-leunca-jadi-krim-anti-kanker
Tabir Surya Buah Leunca dari Surabaya
Sebagai warga Surabaya, kita tentu senang bila menggunakan produk kecantikan lokal yang aman digunakan dan memberi hasil optimal. Produk inilah yang kini sedang dikembangkan tiga mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala (UWKM) Surabaya.
Tiga mahasiswa yang bernama Farrel Gunawan, Reinard Dona Tiono, dan Iwan Gunawan berhasil membuat tabir surya dari buah Leunca. Buah Leunca dikenal masyarakat Surabaya sebagai buah yang dikonsumsi untuk lalapan. Siapa sangka buah ini ternyata mengandung senyawa solasonine, solasodine, solamargine, dan solanine yang bisa menangkal dan menghambat pertumbuhan sel kanker yang tak terkendali.
Solasodine mempunyai efek menghilangkan sakit (analgetik), penurunan panas, dan antiradang. Solamargine dan solasonine mempunyai efek anti bakteri. Sedangkan solanine sebagai antimitosis. Senyawa-senyawa itu bisa mengatasi gangguan kanker, yakni kanker payudara, leher rahim, lambung dan saluran pernapasan.
''Penelitian ini berdasar fakta menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet atau UV, yang membuat manusia berisiko terkena kanker kulit,'' kata Reinard Dona Tiono.
Di luar kemampuan alaminya melindungi jaringan dan sel-sel di kulit dari bahaya kanker, tabir surya dari buah Leunca ini punya tiga keunggulan. ''Buah ini tersedia sepanjang tahun, proses ekstraksi buah Leunca hemat energi dan lebih ekonomis, dan keunggulan yang ketiga, dengan metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat serta alami, bahkan ampas buah Leunca yang kami gunakan bisa diolah jadi kue nastar,'' kata Farrel Gunawan.
Inovasi ini merupakan pengembangan dari Salep anti–Kanker dengan menggunakan ekstraksi buah Leunca. Ekstrak Leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker terutama kanker kulit. Di bawah bimbingan Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D, inovasi ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).
Sumber: http://www.sheradiofm.com/2014/news/2014/1-3779-Tabir-Surya-Buah-Leunca-dari-Surabaya
Universitas Widya Mandala Lakukan Riset “Super Kapasitor” Gantikan BBM
Jakarta, EnergiToday -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung penelitian "super kapasitor" buatan Indonesia ala peneliti Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Dukungan itu diberikan Dahlan Iskan dengan mengunjungi Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, guna menemui ahli Super Kapasitor di universitas itu. "Beberapa tahun sebelumnya, saya bertemu seorang ilmuwan luar negeri yang membahas tentang potensi energi alternatif pengganti BBM," kata Dahlan, seperti dilaporkan bisnis.com.
Menurut Dahlan Iskan yang merupakan teman lama Rektor WM Kuncoro Foe itu, tingginya harga BBM dan ketergantungan masyarakat Indonesia akan bahan bakar ini memerlukan bahan bakar alternatif yakni Super Kapasitor. Namun, semuanya tidak mempunyai.
Suryadi Ismadji adalah Dekan Fakultas Teknik WM yang pernah mendapat Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari empat Kementerian pada tahun 2012. Dia menjelaskan penelitian yang dilakukannya adalah super kapasitor dengan elektroda dari bahan baku karbon aktif yang diambil dari kulit ketela pohon. "Asalkan diproduksi massal, maka super kapasitor akan menjadi alternatif energi yang mudah dan murah. Penyimpanan energi lebih cepat dan tahan lebih lama," katanya. (id/bc)
sumber: http://energitoday.com/2014/02/15/universitas-widya-mandala-lakukan-riset-super-kapasitor-gantikan-bbm/
Wednesday, 19 March 2014
Sisa Ekstrak Untuk Kue Nastar
SURYA Online, SURABAYA - Buah leunca biasanya dimanfaatkan untuk lalapan, namun buah yang banyak terdapat di daerah Jawa Barat ini ternyata punya khasita bisa diolah menjadi krim tabir Surya yang bisa menangkal efek bebas pemicu sel kanker.
Krim tabir surya dari buah leunca ini diciptakan mahasiswa Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Farrel Gunawan, Reinard Dona Tiono dan Iwan Gunawan.
Ide itu muncul setelah mereka mengetahui dalam buah berwarna hijau itu terdapat kandungan senyawa gliko alkaloid yang berkhasiat untuk mencegah kanker.
"Sayang sekali kalau buah ini hanya jadi lalapan. Dan ini cocok sekali dengan semangat penelitian kami yang ingin mengangkap kekayaan Indonesia," kata Farrel dihubungi, Selasa (18/3/2014).
Tabir surya dipilih karena mereka melihat kondisi ozon yang kini semakin menipis sehingga berdampak pada meningkatkan jumlah paparan sinar ultraviolet (UV) yang radiasinya akan memperbesar risiko terkena kanker kulit.
Dengan bimbingan dosen Suryadi Ismadji mereka mulai membuat krim tabir surya dari buah leunca. Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan mengeringkan buah leunca untuk kemudian dihancurkan.
Buah leunca yang sudah hancur ini kemudian dimasukkan dalam tabung kimia untuk kemudian dialiri karbondioksida bertekanan tinggi. Hasil proses ini berupa cairan ekstrak buah leunca yang siap untuk dibuat tabir surya dengan dicampur bahan-bahan lainnya.
Hasil tes secara kimia, tabir surya buah leunca ini terbukti mampu mencegah kanker. "Ke depan kami ingin ada tes pra klinis hingga uji klinis untuk memastikannya," katanya.
Sementara itu, sisa buah leunca yang sudah diambil ektraknya ternyata juga bisa digunakan untuk membuat makanan lain, seperti isi kue nastar. Ini dimungkinkan karena rasa pahit yang ada di buah leunca sudah hilang karena sudah diekstrak dengan karbondioksida.
"Jadi tidak ada limbahnya karena semua bisa dimanfaatkan," terang mahasiswa kelahiran 27 Februari 1993.
Farrel optimistis produknya bisa dikembangkan menjadi sebuah industri yang menjanjikan. Apalagi selama ini, beberapa industri kecantikan yang memproduksi krim tabir surya belum melirik buah yang berbentuk bulat kecil ini.
Selain itu, buah leunca tersedia sepanjang tahun dan proses ekstraksi juga hemat energi dan lebih ekonomis serta metode yang digunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat dan alami.
Inovasi yang diciptakan hanya dalam waktu tiga bulan ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).
Ketiga mahasiswa ini berinovasi dengan perspektif bahwa teknologi canggih mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal. Dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya.
"Dengan proses pengolahan ekstrak dan sisanya buah leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan obat bernilai tinggi," tukasnya.
Sumber: http://surabaya.tribunnews.com/2014/03/18/sisa-ekstrak-untuk-kue-nastar
Tabir Surya Buah Leunca Tangkal Efek Bebas Sel Kanker
suarasurabaya.net - Adalah Farrel Gunawan, Reinard Dona Tiono, dan Iwan Gunawan, ketiganya mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala (UKWM) Surabaya yang melakukan inovasi membuat tabir surya dari buah Leunca.
Buah Leunca dikenal masyarakat sebagai buah yang biasa dikonsumsi layaknya untuk lalapan, ternyata berdasarkan penelitian memiliki kandungan senyawa yang mampu menangkal efek bebas pemicu sel kanker.
“Penelitian ini didasari fakta menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet atau UV, yang membuat manusia berisiko terkena kanker kulit,” ujar Reinard Dona Tiono.
Farrel Gunawan anggota tim lainnya menegaskan bahwa tabir surya berbahan buah Leunca hasil penelitiannya memiliki sekurangnya 3 keunggulan. Bahan baku buah Leunca tersedia sepanjang tahun.
“Yang kedua, proses ekstraksi buah Leunca hemat energi dan lebih ekonomis, dan keunggulan yang ketiga, dengan metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat serta alami,” kata Farrel Gunawan.
Ditambahkan Iwan Gunawan, bahwa dalam pengolahan buah Leunca menjadi tabir surya menggunakan prinsip zero waste product. “Bahkan ampas buah Leunca yang kami gunakan bisa diolah jadi kue nastar,” tutur Iwan.
Inovasi yang dilakukan para mahasiswa ini berperspektif bahwa teknologi canggih mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal.
Dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya, maka buah Leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan sediaan obat bernilai tinggi.
Inovasi ini merupakan pengembangan dari Salep anti–Kanker dengan menggunakan ekstraksi buah Leunca. Ekstrak Leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker terutama kanker kulit.
Di bawah bimbingan Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D, inovasi ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).(tok/ipg)
Sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/131791-Tabir-Surya-Buah-Leunca-Tangkal-Efek-Bebas-Sel-Kanker
Buah Leunca dikenal masyarakat sebagai buah yang biasa dikonsumsi layaknya untuk lalapan, ternyata berdasarkan penelitian memiliki kandungan senyawa yang mampu menangkal efek bebas pemicu sel kanker.
“Penelitian ini didasari fakta menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet atau UV, yang membuat manusia berisiko terkena kanker kulit,” ujar Reinard Dona Tiono.
Farrel Gunawan anggota tim lainnya menegaskan bahwa tabir surya berbahan buah Leunca hasil penelitiannya memiliki sekurangnya 3 keunggulan. Bahan baku buah Leunca tersedia sepanjang tahun.
“Yang kedua, proses ekstraksi buah Leunca hemat energi dan lebih ekonomis, dan keunggulan yang ketiga, dengan metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat serta alami,” kata Farrel Gunawan.
Ditambahkan Iwan Gunawan, bahwa dalam pengolahan buah Leunca menjadi tabir surya menggunakan prinsip zero waste product. “Bahkan ampas buah Leunca yang kami gunakan bisa diolah jadi kue nastar,” tutur Iwan.
Inovasi yang dilakukan para mahasiswa ini berperspektif bahwa teknologi canggih mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal.
Dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya, maka buah Leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan sediaan obat bernilai tinggi.
Inovasi ini merupakan pengembangan dari Salep anti–Kanker dengan menggunakan ekstraksi buah Leunca. Ekstrak Leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker terutama kanker kulit.
Di bawah bimbingan Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D, inovasi ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).(tok/ipg)
Sumber: http://kelanakota.suarasurabaya.net/news/2014/131791-Tabir-Surya-Buah-Leunca-Tangkal-Efek-Bebas-Sel-Kanker
Tabir Surya Anti Kanker dari Lalapan Sunda
Surabaya, KabarGress.Com – Farrel Gunawan, Reinard Dona Tiono, dan Iwan Gunawan mahasiswa Fakultas Teknik Jurusan Teknik Kimia Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya melakukan inovasi dengan membuat tabir surya dari buah leunca. Buah yang biasa dikonsumsi sebagai lalapan ini memiliki kandungan senyawa yang mampu menangkal efek bebas pemicu sel kanker.
“Penelitian ini didasari menipisnya lapisan ozon di bumi sehingga berdampak pada meningkatnya jumlah paparan sinar ultraviolet,” ujar Reinard menjelaskan mengenai latar belakang pembuatan tabir surya ini. Iwan menambahkan, bahwa radiasi sinar UV akan memperbesar risiko terkena kanker kulit.
Farrel mengungkapkan beberapa keunggulan inovasi tabir surya dari leunca, “Ada 3 keunggulan yang kami catat. Di antaranya, bahan baku ini tersedia sepanjang tahun, proses ekstraksi yang hemat energi dan lebih ekonomis, dan metode yang kami gunakan menghasilkan bahan aktif murni, steril, cepat dan alami”. Dibawah bimbingan Ir. Suryadi Ismadji, M.T., Ph.D, inovasi ini berhasil masuk dalam 105 Inovasi Indonesia Prospektif 2013 yang diadakan oleh Business Innovation Center (BIC).
“Kami menggunakan prinsip zero waste product dalam pengolahan bahan baku untuk tabir surya ini, jadi tidak ada sedikitpun bagian yang tersisa untuk menjadi limbah. Bahkan ampas buah leunca yang kami gunakan dapat diolah menjadi kue nastar yang aman untuk dikonsumsi,” tutur Iwan mengungkap kelebihan lain dari penelitian mereka.
Ketiga mahasiswa ini berinovasi dengan perspektif bahwa teknologi canggih mampu mengekstraksi secara spesifik kandungan tertentu dari tanaman herbal. Dikombinasikan dengan teknologi farmasi untuk menjaga stabilitas dan khasiatnya, maka leunca dapat menjadi bahan baku yang relatif murah dan menghasilkan sediaan obat bernilai tinggi.
Inovasi ini merupakan pengembangan salep anti–kanker dengan menggunakan ekstraksi buah leunca. Ekstrak leunca memiliki kandungan zat dan senyawa yang mampu menangkal efek radiasi bebas pemicu sel kanker terutama kanker kulit. (ro)
Sumber: http://kabargress.com/2014/03/18/tabir-surya-anti-kanker-dari-lalapan-sunda/
Wednesday, 5 March 2014
Ini Terobosan Baru Putra Bangsa yang Didukung Dahlan
REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan mendukung penelitian "super kapasitor" buatan Indonesia ala peneliti Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya.
Dukungan itu mendorong Dahlan Iskan untuk melakukan kunjungan ke Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Jumat, guna menemui ahli Super Kapasitor di universitas itu.
"Beberapa tahun sebelumnya, saya bertemu seorang ilmuwan luar negeri yang membahas tentang potensi energi alternatif pengganti BBM," kata Dahlan.
"Beberapa tahun sebelumnya, saya bertemu seorang ilmuwan luar negeri yang membahas tentang potensi energi alternatif pengganti BBM," kata Dahlan.
Menurut Dahlan Iskan yang merupakan teman lama Rektor WM Kuncoro Foe itu, tingginya harga BBM dan ketergantungan masyarakat Indonesia akan bahan bakar ini memerlukan bahan bakar alternatif yakni Super Kapasitor.
"Sebagai orang awam, saya kira itu akan dihasilkan oleh peneliti dari Teknik Elektro. Saya sudah bertanya ke mana-mana, ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, beberapa universitas di Surabaya, maupun di kota lainnya," katanya.
Namun, semuanya tidak mempunyai. "Setelah agak putus asa, saya nge-twitt dan malah mendapat banyak masukan. Salah satunya saya mendengar tentang Pak Suryadi yang sering meneliti di bidang electrochemical (elektrokimia)," katanya.
Suryadi Ismadji adalah Dekan Fakultas Teknik WM yang pernah mendapat Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari empat Kementerian pada tahun 2012.
"Pada dasarnya, penelitian kami memang gado-gado, dari segi teknik kimia ada banyak yang bisa diteliti mulai dari biofuel, sampai dengan super kapasitor," kata Suryadi.
Ia menjelaskan penelitian yang dilakukannya adalah super kapasitor dengan elektroda dari bahan baku karbon aktif yang diambil dari kulit ketela pohon.
"Sebagai orang awam, saya kira itu akan dihasilkan oleh peneliti dari Teknik Elektro. Saya sudah bertanya ke mana-mana, ke Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, beberapa universitas di Surabaya, maupun di kota lainnya," katanya.
Namun, semuanya tidak mempunyai. "Setelah agak putus asa, saya nge-twitt dan malah mendapat banyak masukan. Salah satunya saya mendengar tentang Pak Suryadi yang sering meneliti di bidang electrochemical (elektrokimia)," katanya.
Suryadi Ismadji adalah Dekan Fakultas Teknik WM yang pernah mendapat Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa dari empat Kementerian pada tahun 2012.
"Pada dasarnya, penelitian kami memang gado-gado, dari segi teknik kimia ada banyak yang bisa diteliti mulai dari biofuel, sampai dengan super kapasitor," kata Suryadi.
Ia menjelaskan penelitian yang dilakukannya adalah super kapasitor dengan elektroda dari bahan baku karbon aktif yang diambil dari kulit ketela pohon.
"Asalkan diproduksi massal, maka super kapasitor akan menjadi alternatif energi yang mudah dan murah. Penyimpanan energi lebih cepat dan tahan lebih lama," katanya.
Menurut dia, karbon aktif mampu menyimpan lebih banyak energi dengan ukuran yang lebih kecil, cocok untuk perkembangan perangkat elektronik berukuran kecil dan bahkan sangat kecil (teknologi nano).
"Ini (inovasi) merupakan terobosan baru bahan penyusun elektroda kapasitor yang berasal dari bahan yang selama ini hanya menjadi sampah, yakni kulit ketela pohon," kata peneliti yang tahun 2013 menghasilkan 20 jurnal penelitian di bidang Teknik Kimia itu.
Ia menilai kandungan karbon yang tinggi memungkinkan kulit ketela pohon sebagai bahan dasar pembuatan EDLC (Electric Double Layer Capacitor), sebuah kapasitor super yang berukuran kecil, namun dengan kapasitas penyimpanan besar.
"Saat penelitian ini didaftarkan ke BIC, sudah kami sampaikan bahwa kami butuh partner industri untuk mengembangkan ini. Super kapasitor sangat bergantung pada elektroda yang digunakan, makin baik kualitasnya akan makin kuat daya tahannya," katanya.
Singkong adalah produk lokal Indonesia yang tidak terpikir oleh banyak orang kalau limbahnya bisa berguna. Kulit singkong juga bisa dikembangkan untuk menjadi graphene yang kemampuannya menahan energi bisa 10 kali lipat lebih kuat dari elektroda karbon aktif.
"Graphene adalah selapis kristal-kristal karbon 2-dimensi yang tersusun teratur seperti sarang lebah dan saat ini diteliti secara besar-besaran di Amerika sebagai alternatif media penyimpanan energi," katanya.
Setelah mendengar garis besar penjelasan dari Suryadi, Dahlan menyampaikan niatnya untuk mendukung sepenuhnya penelitian super kapasitor tersebut.
"Tinggal buat roadmap-nya, beserta prediksi kira-kira dalam berapa tahun penelitian ini bisa menghasilkan super kapasitor yang bagus. Lebih cepat lebih baik, karena kita ini negeri yang dijajah BBM, kayak demo dan lain-lain. Ini adalah harapan bangsa kita," tutur Dahlan.
Menurut dia, karbon aktif mampu menyimpan lebih banyak energi dengan ukuran yang lebih kecil, cocok untuk perkembangan perangkat elektronik berukuran kecil dan bahkan sangat kecil (teknologi nano).
"Ini (inovasi) merupakan terobosan baru bahan penyusun elektroda kapasitor yang berasal dari bahan yang selama ini hanya menjadi sampah, yakni kulit ketela pohon," kata peneliti yang tahun 2013 menghasilkan 20 jurnal penelitian di bidang Teknik Kimia itu.
Ia menilai kandungan karbon yang tinggi memungkinkan kulit ketela pohon sebagai bahan dasar pembuatan EDLC (Electric Double Layer Capacitor), sebuah kapasitor super yang berukuran kecil, namun dengan kapasitas penyimpanan besar.
"Saat penelitian ini didaftarkan ke BIC, sudah kami sampaikan bahwa kami butuh partner industri untuk mengembangkan ini. Super kapasitor sangat bergantung pada elektroda yang digunakan, makin baik kualitasnya akan makin kuat daya tahannya," katanya.
Singkong adalah produk lokal Indonesia yang tidak terpikir oleh banyak orang kalau limbahnya bisa berguna. Kulit singkong juga bisa dikembangkan untuk menjadi graphene yang kemampuannya menahan energi bisa 10 kali lipat lebih kuat dari elektroda karbon aktif.
"Graphene adalah selapis kristal-kristal karbon 2-dimensi yang tersusun teratur seperti sarang lebah dan saat ini diteliti secara besar-besaran di Amerika sebagai alternatif media penyimpanan energi," katanya.
Setelah mendengar garis besar penjelasan dari Suryadi, Dahlan menyampaikan niatnya untuk mendukung sepenuhnya penelitian super kapasitor tersebut.
"Tinggal buat roadmap-nya, beserta prediksi kira-kira dalam berapa tahun penelitian ini bisa menghasilkan super kapasitor yang bagus. Lebih cepat lebih baik, karena kita ini negeri yang dijajah BBM, kayak demo dan lain-lain. Ini adalah harapan bangsa kita," tutur Dahlan.
http://www.republika.co.id/berita/trendtek/sains/14/02/15/n0zwqq-ini-terobosan-baru-putra-bangsa-yang-didukung-dahlan
WM-NTUST Buka S-1 Internasional
WM-NTUST Buka S-1 Internasional
24 Peb 2014 17:13:42| Pendidikan/Pesantren | Penulis : Edy M Yakub
Surabaya (Antara Jatim) - Universitas Katolik Widya Mandala (WM) Surabaya dan National Taiwan University of Science and Technology (NTUST) melakukan kerja sama untuk membuka program internasional khusus S-1 dalam bidang Teknik Kimia mulai tahun ajaran 2014/2015.
"Kalau double degree (studi dengan gelar ganda) untuk S2 dan S3 itu, NTUST sudah bekerja sama dengan banyak universitas dari banyak negara, tapi kalau double degree untuk S-1 masih baru pertama kali dengan WM," kata Rektor WM Kuncoro Foe G.Dipls.Sc PhD di Surabaya, Senin.
Setelah melakukan penandatanganan naskah kerja sama tentang program itu dengan Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD di Rektorat WM, ia menjelaskan kerja sama itu juga bukan hanya gelar ganda, karena mahasiswa juga akan mendapatkan sertifikat manajemen dan mandarin.
"Kerja sama itu pun kami awali dari program studi Teknik Kimia, karena program studi itu sudah lama bekerja sama dengan NTUST sejak tahun 2005, lalu NTUST menawarkan program internasional untuk S-1 itu, karena pihak NTUST merasa bangga dengan kerja sama selama ini," katanya.
Namun, katanya, kerja sama dengan program studi lain tidak tertutup kemungkinannya bila kerja sama dengan prodi Teknik Kimia itu berhasil. "Kerja sama ini serius, karena itu kami lakukan secara bertahap, bahkan kalau tidak ada kemajuan pun akan langsung dihentikan," katanya.
Dalam program S-1 internasional yang memosisikan S-1 Teknik Kimia WM setara dengan S-1 Teknik Kimia NTUST itu, katanya, peserta akan menempuh kuliah selama dua tahun di WM dan dua tahun di NTUST.
"Yang jelas, kami sudah lama bermitra dengan NTUST. Ibarat mencari jodoh, kami sudah melalui proses kenalan atau pacaran, maka sekarang memasuki tahapan yang lebih serius. Bagi kami, NTUST merupakan universitas terbaik di Taiwan," katanya.
Bahkan, NTUST masuk dalam 10 universitas terbaik Asia dan telah meraih lebih dari 70 penghargaan internasional. "Selain sudah lama kenal dan NTUST merupakan universitas terbaik, kami juga melihat dunia melihat Asia sebagai pusat pertumbuhan dunia ke depan," katanya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD mengatakan kompetisi dan daya saing akan mewarnai perkembangan global, karena itu kalangan universitas perlu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
"Kami bekerja sama dengan WM juga bukan asal pilih, karena kami sudah saling mengenal sejak tahun 2005 dan banyak dosen yang menilai performance mahasiswa WM selama ini sangat bagus. Untuk tahun pertama, program ini akan menerima 60 mahasiswa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Teknik WM, Ir Suryadi Ismadji PhD, menegaskan bahwa program internasional S-1 untuk Teknik Kimia itu tidak hanya melibatkan 15 dosen NTUST, melainkan juga seorang dosen China, dosen Australia (3), dosen Jepang (1), dan dosen Korea (1).
"Untuk tahap pertama yang dibuka tahun ajaran ini, kami membuka peluang studi pada Teknik Kimia secara reguler ada 40 mahasiswa dan secara internasional ada 60 mahasiswa. Kami yakin 60 mahasiswa program internasional itu akan tercapai," katanya.
Tentang biaya, ia menyebut biaya untuk program internasional sekitar Rp40 juta dalam setahun atau Rp20 juta per semester, sedangkan program reguler hanya Rp10 juta per semester. "Tapi, kalau ada mahasiswa yang berprestasi akan menerima beasiswa S2 selama setahun saja," katanya.
Selain itu, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk magang di perusahaan Korea secara gratis. "Selama ini, kami sendiri sudah memiliki 47 mahasiswa S2 dan S3 yang merupakan alumni NTUST sejak tahun 2005 hingga kini," katanya. (*)
"Kalau double degree (studi dengan gelar ganda) untuk S2 dan S3 itu, NTUST sudah bekerja sama dengan banyak universitas dari banyak negara, tapi kalau double degree untuk S-1 masih baru pertama kali dengan WM," kata Rektor WM Kuncoro Foe G.Dipls.Sc PhD di Surabaya, Senin.
Setelah melakukan penandatanganan naskah kerja sama tentang program itu dengan Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD di Rektorat WM, ia menjelaskan kerja sama itu juga bukan hanya gelar ganda, karena mahasiswa juga akan mendapatkan sertifikat manajemen dan mandarin.
"Kerja sama itu pun kami awali dari program studi Teknik Kimia, karena program studi itu sudah lama bekerja sama dengan NTUST sejak tahun 2005, lalu NTUST menawarkan program internasional untuk S-1 itu, karena pihak NTUST merasa bangga dengan kerja sama selama ini," katanya.
Namun, katanya, kerja sama dengan program studi lain tidak tertutup kemungkinannya bila kerja sama dengan prodi Teknik Kimia itu berhasil. "Kerja sama ini serius, karena itu kami lakukan secara bertahap, bahkan kalau tidak ada kemajuan pun akan langsung dihentikan," katanya.
Dalam program S-1 internasional yang memosisikan S-1 Teknik Kimia WM setara dengan S-1 Teknik Kimia NTUST itu, katanya, peserta akan menempuh kuliah selama dua tahun di WM dan dua tahun di NTUST.
"Yang jelas, kami sudah lama bermitra dengan NTUST. Ibarat mencari jodoh, kami sudah melalui proses kenalan atau pacaran, maka sekarang memasuki tahapan yang lebih serius. Bagi kami, NTUST merupakan universitas terbaik di Taiwan," katanya.
Bahkan, NTUST masuk dalam 10 universitas terbaik Asia dan telah meraih lebih dari 70 penghargaan internasional. "Selain sudah lama kenal dan NTUST merupakan universitas terbaik, kami juga melihat dunia melihat Asia sebagai pusat pertumbuhan dunia ke depan," katanya.
Senada dengan itu, Wakil Rektor NTUST Prof Duu Jong Lee PhD mengatakan kompetisi dan daya saing akan mewarnai perkembangan global, karena itu kalangan universitas perlu menyiapkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi tinggi.
"Kami bekerja sama dengan WM juga bukan asal pilih, karena kami sudah saling mengenal sejak tahun 2005 dan banyak dosen yang menilai performance mahasiswa WM selama ini sangat bagus. Untuk tahun pertama, program ini akan menerima 60 mahasiswa," katanya.
Dalam kesempatan itu, Dekan Fakultas Teknik WM, Ir Suryadi Ismadji PhD, menegaskan bahwa program internasional S-1 untuk Teknik Kimia itu tidak hanya melibatkan 15 dosen NTUST, melainkan juga seorang dosen China, dosen Australia (3), dosen Jepang (1), dan dosen Korea (1).
"Untuk tahap pertama yang dibuka tahun ajaran ini, kami membuka peluang studi pada Teknik Kimia secara reguler ada 40 mahasiswa dan secara internasional ada 60 mahasiswa. Kami yakin 60 mahasiswa program internasional itu akan tercapai," katanya.
Tentang biaya, ia menyebut biaya untuk program internasional sekitar Rp40 juta dalam setahun atau Rp20 juta per semester, sedangkan program reguler hanya Rp10 juta per semester. "Tapi, kalau ada mahasiswa yang berprestasi akan menerima beasiswa S2 selama setahun saja," katanya.
Selain itu, mahasiswa juga mendapat kesempatan untuk magang di perusahaan Korea secara gratis. "Selama ini, kami sendiri sudah memiliki 47 mahasiswa S2 dan S3 yang merupakan alumni NTUST sejak tahun 2005 hingga kini," katanya. (*)
Editor : Slamet HP
http://www.antarajatim.com/lihat/berita/127741/wm-ntust-buka-s-1-internasional
Subscribe to:
Posts (Atom)